Syukurilah Hidupmu

on Selasa, 22 Desember 2009


"Sekarang sumber air sudekat...
Beta sonde pernah terlambat lagi...
Lebih mudah bantu mamak ambil air untuk mandi adik...

Karena mudah ambil air, katong bisa hidup sehat...
Bapak ikut urus dong bapak desa...
"

Cuplikan video di atas tentu sudah tidak asing lagi bagi anda. Dengan logat khas Nusa Tenggara Timur, bocah SD yang berada pada iklan sebuah merk dagang air minum itu bercerita tentang bagaimana senangnya ia, keluarganya, dan teman-temannya ketika air bersih telah menjamah desanya.

Baru-baru ini di televisi swasta Indonesia, ditayangkan 'seri' lanjutan dari iklan tersebut. Oke, kali ini yang akan saya analisis bukan iklannya, melainkan isi dari iklan tersebut.

Jika pada video diatas, kita merasa cukup geli, tidak demikian pada iklan yang ditayangkan baru-baru ini. Di dalam iklan terbaru nya, seorang bocah SD (lagi) mengatakan hal yang sama seperti video diatas, namun tanpa logat yang berlebihan sehingga makna dari perkataan itu dapat ditangkap. Gadis cilik itu benar-benar membuat hati terenyuh.

Berbeda sekali dengan adegan tiruan yang dilakukan bocah SMP berikut ini.







Hahaha, harusnya anak itu jadi model buat iklan selanjutnya, sayang pihak media tidak melihat 'bakat terpendamnya'. ^^v

Kembali lagi, tentang iklan terbarunya yang membuat hati terenyuh. Bagaimana tidak ? Ia tampak begitu bahagia, tanpa ekspresi yang dibuat-buat (menurut saya begitu) karena air bersih dapat tersedia di desanya yang sulit terjangkau. 'Terima kasih kakak, bapak, amak', kalimat itu benar-benar meluluhkan hati saya, bagaimana ia mengucapkan kata itu begitu tulus. Jika itu buatan, maka iklan itu benar-benar sampai ke tujuan, tapi jika itu bukan buatan sungguh mulia nya dia.

Oke, kali ini benar-benar akan saya stop bahas iklan tersebut. Kembali ke pokok permasalahan utama dimana susahnya mendapatkan air bersih di Nusa Tenggara Timur. Sedangkan kita, yang notabene hidup di tempat yang sebagian besar berkecukupan, air bersih dapat kita dapatkan dengan mudah. Kondisi ini berbeda sekali dengan mereka yang nampak sulit untuk mencari air bersih.

Itu tadi hanya contoh sederhana, antara yang mampu mendapatkan air bersih dan tidak. Banyak lagi contoh lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Baik itu kelebihan maupun kekurangan, yang sudah jelas bahwa masing-masing individu memiliki perbedaan.

Bisa kita lihat diluar sana banyak yang tidak dapat hidup serba berkecukupan seperti kita. Atau malah kita yang selalu merasa kurang? Jawabannya adalah pada cara pola pandang kita terhadap situasi. Apabila kita selalu melihat ke atas, sudah barang tentu kita akan selalu merasa kurang, tapi cobalah lihat ke bawah, bagaimana beruntungnya kita dibandingkan orang yang lain.

Tetapi yang untuk diperhatikan, kita memandang ke bawah bukan bermaksud untuk menjelek-jelekkan mereka, melainkan untuk meng-introspeksi diri bahwa tidak semua orang dapat hidup seberuntung kita. Dan selalu berpegang teguh pada peribahasa, di atas langit masih ada langit. Yang artinya tak akan ada gunanya jika kita terus memandang ke atas, karena akan selalu ada yang lebih diatas. Akan jauh lebih berguna jika kita memandang ke bawah.

Jadi, dengan melakukan hal tersebut, kita mengerti seberapa banyak anugerah yang telah diberikan kepada kita semua dalam hidup ini. Tidak hanya menuntut terus-terusan kepada Tuhan sang pencipta, melainkan bagaimana mensyukuri apa yang sudah kita dapatkan saat ini. Dengan mensyukuri nikmat yang sudah ada, niscaya perlahan tapi pasti kita akan mendapatkan manfaat yang lebih lagi dari yang sudah ada jika dilakukan dengan tulus dan ikhlas.

Mulai sekarang, berhentilah mengeluh tentang bagaimana hidup anda yang dirasa selalu kurang. Dan cobalah untuk berfikir bahwa kita sudah mendapatkan banyak anugerah yang tak terkira, namun kita hanya belum sadar dan merenunginya. Kelak anda akan merasakan betapa luar biasanya hidup anda selama ini.

Copyright © Dorapong


Baca Selengkapnya.

How People Can Affect Others (Representated by Andrew "mimin" KasKus and Raditya Dika)

on Minggu, 20 Desember 2009

Siapa yang tidak tahu founder forum indonesia terbesar saat ini, kaskus.us? Apalagi blogger yang telah menghasilkan buku dari blog pribadi nya sendiri.

Yak, kedua orang tersebut adalah Andrew Darwis sebagai Founder situs forum Indonesia terbesar sekarang, KASKUS.US, dan Raditya Dika yang notabene adalah seorang penulis sekaligus blogger yang cukup sukses saat ini.

Tepuk tangan peserta di dalam ruang pertemuan University Club Universitas Gadjah Mada (UC UGM) membahana di sela-sela kegiatan civitas akademika. Hari itu, 19 Desember 2009, merupakan hari dimana tepat diadakannya seminar bertajuk "Ngaskus bareng Andrew Darwis dan Go Blog with Raditya Dika".



Pada sesi pertama, pembicara yang pertama kali dihadirkan adalah dari pihak KASKUS.US.
Peserta seminar yang sebagian besar merupakan anggota dari forum tersebut (kaskuser, red.) tampak begitu antusias mengikuti jalannya acara. Pertanyaan demi pertanyaan terlontar dari sang moderator kepada Andrew Darwis dan Ken Dean Lawadinata selaku CEO dari kaskus.



Kemudian pada sesi kedua, narasumber diisi oleh blogger yang namanya telah cukup dikenal masyarakat luas ini yaitu Raditya Dika. Sesi kedua ini tidak kalah meriahnya dengan sesi pertama oleh Andrew. Radit membawakan acara sesi ini dengan melakukan pertunjukkan stand-up comedy kepada para penggemar setianya.



Dari kedua sesi tersebut, terdapat perbedaan mendasar sekaligus kesamaan-kesamaan diantara keduanya. Perbedaan yang cukup mencolok adalah, bagaimana mereka (Andrew dan Radit) membawakan image kepada khalayak ramai. Jika Radit tampak begitu artikulatif sekali di dalam penyampaian materinya, tidak demikian dengan Andrew, yang senantiasa tampak cool di dalam menjawab pertanyaan. Akan tetapi meskipun mereka punya style yang berbeda, keduanya memiliki suatu kesamaan, yaitu bagaimana mereka mempengaruhi penontonnya.

Andrew dapat menyihir khalayak dengan situs nya yaitu kaskus.us, dan Radit dengan blog-nya sendiri di radityadika.com. Setiap orang yang tahu kaskus, sudah barang tentu mengenal Andrew yang akrab disapa "mimin" yang merupakan panggilan akrab dari seorang Administrator. Lalu bagi para blogger masa kini, tentu sudah mengenal nama Raditya Dika (Kambing Jantan) yang telah dikenal sebagai public figure remaja masa kini.

Dengan karya-karya mereka di jagad maya ini lah mereka dapat mengekspresikan apapun yang ada. Tetapi dengan cara yang berbeda, jika Andrew dengan menyediakan forum untuk bertemu dengan orang lain, Radit dengan tulisan-tulisan yang merupakan hasil cerminan sosial kehidupannya sehari-hari.

Walaupun begitu, antusias masing-masing penggemarnya luar biasa. Ini menunjukkan keduanya mempunyai daya tariknya masing-masing. Di balik kesuksesannya itu, mereka sebenarnya berangkat dari nol.

Contohnya saja, untuk membentuk forum kaskus, tadinya hanya merupakan proyek studi kampus. Dan kambingjantan itu tadinya hanyalah cerita sederhana yang diangkat dari kehidupan sehari-hari seorang Raditya Dika.

Jadi pada intinya, bagaimana cara mereka mempengaruhi orang lain adalah melalui karya-karyanya yang dibangun dari kerja keras mereka sendiri. Dan juga mendapat pengakuan dari khalayak ramai sebagai bayaran kerja keras mereka adalah suatu kepuasan tersendiri di dalam menjalaninya.

Go Forum! Go Blog! Go Indonesia!

Copyright © Dorapong

Baca Selengkapnya.